Lampung Selatan, MTsN 1 (Humas) – Suasana khidmat dan penuh harap menyelimuti Masjid MTsN 1 Lampung Selatan pada Selasa, 7 Oktober 2025. Ratusan peserta didik beserta dewan guru dan staf menggelar Istigotsah dan Doa Bersama sebagai wujud kepedulian mendalam terhadap keselamatan bangsa serta untuk mendoakan para santri yang menjadi korban musibah di Pondok Pesantren Al-Khozini, Sidoarjo.

Kegiatan spiritual yang diinisiasi oleh pihak madrasah ini dilaksanakan tepat setelah pelaksanaan salat Zuhur berjamaah. Lantunan zikir dan doa menggema, dipanjatkan dengan tulus untuk memohon pertolongan Allah SWT agar bangsa Indonesia senantiasa dilindungi dari marabahaya dan agar para korban serta keluarga yang terdampak musibah di Sidoarjo diberikan kekuatan dan ketabahan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas keagamaan, tetapi juga memiliki tujuan dan manfaat yang mendalam, terutama bagi pembentukan karakter peserta didik.

Tujuan Kegiatan:

1. Memohon perlindungan dan pertolongan Allah SWT bagi keselamatan seluruh elemen bangsa Indonesia.
2. Mengirimkan doa terbaik bagi para santri Pondok Pesantren Al-Khozini Sidoarjo yang menjadi korban musibah, baik yang wafat maupun yang luka-luka.
3. Menumbuhkan dan memupuk rasa empati, solidaritas, dan kepedulian sosial di kalangan siswa terhadap sesama anak bangsa yang sedang tertimpa musibah.
4. Memperkuat ikatan spiritual dan kebersamaan di lingkungan MTsN 1 Lampung Selatan.

Manfaat Kegiatan:

1. Membentuk karakter siswa yang religius dan peduli terhadap isu-isu kemanusiaan di sekitar mereka.
2. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sesama bangsa).
3. Memberikan pelajaran praktis kepada siswa tentang pentingnya kekuatan doa dan saling mendoakan dalam kebaikan.
4. Menjadi sarana refleksi dan menumbuhkan ketenangan batin bagi seluruh civitas academica madrasah.

Kepala MTsN 1 Lampung Selatan, Abdurahman, S.Ag., M.Pd.I., dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan panggilan kemanusiaan dan bagian dari pendidikan karakter yang tidak terpisahkan dari kurikulum madrasah. "Kegiatan Istigotsah dan Doa Bersama ini bukan sekadar ritual, tetapi ini adalah pelajaran adab dan empati yang sesungguhnya. Kami ingin mengajarkan kepada anak-anak didik kami bahwa duka yang dirasakan oleh saudara kita di Sidoarjo, adalah duka kita semua sebagai satu bangsa," ujar Abdurahman.

Beliau menambahkan, "Sebagai lembaga pendidikan Islam, adalah kewajiban kami untuk menanamkan kepekaan sosial. Ketika saudara kita tertimpa musibah, senjata terkuat yang kita miliki adalah doa. Dari Lampung Selatan, kami mengirimkan doa tulus untuk saudara-saudari kami di Sidoarjo dan untuk keselamatan Indonesia. Semoga Allah SWT mengijabah doa kita semua." (AS)